Pengertian Pengendali Hayati dan Musuh Alami
ARTICLE POST
Kembali menyapa www.jualalatsemprotelektrik.web.id kali berbagi pengetahuan dengan informasi tentang Pengendali Hayati dan Musuh Alami.
Demikian informasi yang bisa kami bagi, semoga menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan bisa berguna bagi perkembangan pertanian Indonesia. Salam sukses mulia petani Indonesia.
I.
PENGERTIAN
PENGENDALIAN HAYATI
Pengandalian
hayati ialah teknik pengendalian OPT dengan melibatkan peranan musuh alami dari
OPT maupun populasi musuh alami baik berupa organisme vertebrata (predator)
maupun organisme invertebrata (patogen, parasitoit, dan agens antagonis) diatur
keberadaanya, sehingga kepadatan populasi OPT tersebut berada dalam
keseimbangan ekologi yang tidak menyebabkan kerusakan tanaman.
II.
PENGERTIAN
MUSUH ALAMI
Musuh alami adalah suatu organisme yang dalam
kelangsungan hidupnya memangsa/menupang pada pada tubuh organisme lain. Musuh
alami sebagai factor pengendali secara alami terhadap OPT (hama) sangat diperlukan keberadaanya didalam
ekosistem atau agroekosistem. Untuk itu perlu dijaga kelestarianya dan
ditingkatkan peranannya.
Secara umum musuh alami
dapat digolongkan sebagai berikut:
-
Serangga
parasitoid : binatang lebih kecil dari inangnya yang bertugas memparasit telur,
larva, pupa dan imago dari serangga hama.
-
Serangga
predator : spesies entomofagas yang selama hidupnya dari larva sampai
imago/dewasa memangsa lebih dari satu individu mangsa. Mangsanya umumnya sama
dengan lawanya.
-
Patogen
serangga hama : jasat renik (mikro organisme)
yang menginfeksi serangga hama.
Contoh : cendawan, bekteri, virus, protozoa dan nematoda.
-
Hewan
vertebrata pemangsa hama : hewan bertulang
belakang ( memiliki rangka sempurna) yang hidupnya memangsa hama. Contoh burung hantu dan ular memangsa
tikus.
-
Agens
antagonis penyebab penyakit : mikro organisme yang dapat menghambat pertumbuhan
patogen penyebab penyakit pada tumbuhan ( dimana hubunganya saling berlawanan,
ada pihak yang di untungkan dan ada yang dirugikan) contoh: Trichoderma spp.
Vs. Fusarium spp.
0 komentar
Posting Komentar