Teknik Kalibrasi dalam Penyemprotan Pestisida yang Baik
ARTICLE POST
Menyapa anda sekalian dengagn ucapan Bagaimana kabar petani Indonesia? Semoga kesuksesan dan keberhasilan selalu menyertai anda semua. Kita jumpa lagi dengan www.jualalatsemprotelektrik.web.id
dengan beberapa tips dan informasi tentang pertanian spesial untuk para
petani Indonesia. Kali ini ingin sedikit mengulas ilmu yang
tidak begitu penting bagi para petani semua, tetapi artikel tentang
tehnik kalibrasi pestisida ini mungkin penting untuk para mahasiswa yang
sedang mengambil mata kuliah tentang aplikasi pestisida.
Kenapa
saya bilang tidak penting? karena saya belum pernah melihat petani
(dari jawa barat sampai jawa timur) yang menerapkan tehnik kalibrasi
pestisida sebelum melakukan aplikasi pestisida pada lahannya. Bahkan
banyak petani yang nggak tahu apa itu tehnik kalibrasi pestisida.
Tehnik
kalibrasi pestisida dilakukan untuk mengkalibrasi/ mengestimasi atau
memperkirakan kebutuhan larutan pestisida/ ZPT dan pupuk daun yang
diperlukan untuk diaplikasikan pada lahan kita. Jika kita mengetahui
kebutuhan total air yang diperlukan untuk menyemprot (aplikasi) kita
akan mudah menentukan konsentrasi pestisida/ ZPT atau pupuk daun yang
akan kita gunakan. Hal ini sangat erat kaitanya dengan penggunaan
pestisida yang ketentuan kebutuhannya menggunakan dosis bukan
konsentrasi.
Masih ada yang bingung ya? Biasanya dalam petunjuk
penggunaan pestisida ada 2 istilah yang digunakan untuk mengetahui
jumlah kebutuhan pestisida:
- Dosis adalah jumlah pestisida yang diperlukan dalam satuan luas, pohon, atau batang. Contoh : penggunaan POC merek A adalah 2 Liter/ hektar
- Konsentrasi adalah jumlah pestisida yang diperlukan dalam satuan liter. Contoh: yang harus diaplikasikan POC merek A adalah 7 ml/ Liter air.
Para
petani biasanya kurang sabar untuk melakukan kalibrasi pestisida atau
mungkin mereka sudah sangat hafal kebutuhan larutan pestisida yang harus
diaplikasikan ketanamannya. Misalnya petani sudah tahu butuh berapa
tangki 14 liter untuk mengaplikasiakan pestisida untuk mengendalikan
wereng pada tanaman umur 50 hst. Kebutuhan pestisida ini akan selalu
berbeda sesuai dengan kebiasaan/ cara menyemprot, jenis tanaman, umur
tanaman dan hama yang akan dikendalikan. Kebutuhan larutan untuk
mengendalikan hama wereng jelas lebih banyak daripada hama walang
sangit. Kebutukan larutan pestisida untuk menyemprot tanaman cabe jelas
lebih banyak daripada tanaman kacang tanah. Penggunaan larutan pestisida
untuk tanaman 1 minggu jelas lebih sedikit jika dibanding dengan
tanaman umur 2 bulan.
.Cara tehnik kalibrasi pestisida:
- Siapkan pengukur waktu (jam atau stopwatch)
- Siapkan tangki berisi air bersih dan pompa sampai penuh.
- Ukur lama waktu penyemprotan yang akan kita lakukan
- Lakukan penyemprotan pada satuan luas terkecil lahan kita (misalnya: 1 bedeng, 2 m persegi, 2 meter bedeng dll)
- Catat lama waktu penyemprotan satuan luas terkecil lahan kita,
- Lakukan lagi penyemprotan dengan jumlah waktu yang sama hanya saja tidak pada tanaman tetapi tampung air tersebut dalam ember.
- Ukur berapa ml larutan tersebut
- Untuk mengetahui jumlah total larutan semprot, kalikan air yang anda tampung tadi dengan berapa kali luas lahan sample yang kita semprot tadi dibanding dengan luas lahan kita . Kalau dirumuskan mungkin seperti ini:
Keterangan : - Vt : Kebutuhan Volume total untuk menyemprot suatu lahan
- Vs : Volume air hasil kalibrasi (yg ditampung di ember)
- Lt : Luas lahan total
- Ls : Luas lahan sample
Contoh aplikasi:
Sebuah
POC harus diaplikasikan dengan dosis 2 liter/ hektar, berapa ml per
tangki harus kita aplikasikan? POC tersebut akan diaplikasikan ke
tanaman padi umur 2 bulan. Dengan contoh seperti itu kita harus
mengetahui kebutuhan larutan pestisida yang kita perlukan untuk
diaplikasikan pada tanaman kita. Sebagai contoh larutan yang kita
perlukan untuk menyemprot padi umur 2 bulan dalam setiap hektar adalah
10 tangki 14 liter . Berarti kita memerlukan larutan semprot 140 liter
untuk per hektarnya. Konsentrasi yang diperlukan adalah 2000 ml POC :
140 = 14, 28 ml POC/ liter air. Sehingga tiap tangki kita perlu memberi
konsentrasi 14,28 X 14 = 200 ml POC tersebut. Atau lebih ringkasnya juga
bisa dihitung dengan cara : 2000 ml POC : 10 Tangki semprot = 200 ml
POC / tangki semprot.
Demikian sedikit tips yang bisa dibagi semoga memberikan berkah dan manfaat bagi kita semua, salam petani Indonesia.
0 komentar
Posting Komentar